Mengelola data SDY dengan etika dan kepatuhan di Indonesia merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Data yang dikelola dengan baik akan memberikan manfaat yang besar bagi berbagai sektor, namun jika tidak dilakukan dengan etika dan kepatuhan, dapat menimbulkan masalah yang serius.
Menurut Dr. Yudha Manggala Putra, pakar data dan keamanan informasi, “Mengelola data SDY dengan etika dan kepatuhan merupakan kunci utama dalam memastikan bahwa data tersebut tidak disalahgunakan atau diretas oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.” Hal ini sejalan dengan pernyataan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Jenderal TNI (Purn) Hinsa Siburian, yang mengatakan bahwa “keamanan data harus menjadi prioritas utama bagi setiap organisasi, terutama dalam mengelola data SDY yang sensitif.”
Pentingnya mengelola data SDY dengan etika dan kepatuhan juga ditekankan oleh Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan. Menurutnya, “Kepatuhan terhadap regulasi dan etika dalam pengelolaan data SDY adalah hal yang mutlak diperlukan untuk mencegah pelanggaran privasi dan keamanan data.”
Namun, meskipun penting, masih banyak organisasi dan perusahaan di Indonesia yang belum sepenuhnya memahami pentingnya mengelola data SDY dengan etika dan kepatuhan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran akan risiko yang mungkin timbul akibat pelanggaran data, serta kurangnya pemahaman akan regulasi yang berlaku.
Oleh karena itu, para pemangku kepentingan di Indonesia, baik dari pemerintah maupun swasta, perlu bekerja sama untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengelola data SDY dengan etika dan kepatuhan. Dengan demikian, dapat tercipta lingkungan yang aman dan terpercaya dalam pengelolaan data, sehingga manfaat yang dihasilkan dapat dirasakan oleh semua pihak.