Rolet merupakan salah satu bentuk seni tradisional yang telah lama ada di Indonesia. Namun, perbedaan antara rolet tradisional dan rolet kontemporer menjadi perdebatan yang menarik di kalangan para seniman dan penikmat seni.
Rolet tradisional biasanya digunakan dalam upacara adat atau ritual keagamaan. Menurut Pakar Seni Tradisional, Bambang Suryadi, rolet tradisional memiliki makna dan nilai spiritual yang dalam. “Rolet tradisional merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat adat di Indonesia. Mereka dipercaya memiliki kekuatan magis dan dapat mengusir roh jahat,” ujarnya.
Di sisi lain, rolet kontemporer lebih sering digunakan dalam pertunjukan seni modern atau pameran seni. Menurut Kurator Seni Kontemporer, Maya Dewi, rolet kontemporer sering kali mengeksplorasi tema-tema sosial dan politik yang relevan dengan zaman sekarang. “Rolet kontemporer sering kali dijadikan sebagai sarana untuk menyampaikan pesan-pesan kritis kepada masyarakat,” katanya.
Perbedaan yang paling mencolok antara rolet tradisional dan rolet kontemporer adalah dalam teknik pembuatannya. Rolet tradisional biasanya dibuat dengan menggunakan bahan alami seperti daun pisang dan cat alami, sementara rolet kontemporer sering kali menggunakan bahan-bahan modern seperti kanvas dan cat sintetis.
Namun, meskipun ada perbedaan yang jelas antara keduanya, para seniman sering kali mencoba untuk menggabungkan elemen-elemen dari rolet tradisional dan rolet kontemporer dalam karya mereka. Menurut Seniman Multidisiplin, Ani Cahyani, “Saya percaya bahwa kita bisa belajar banyak dari kedua tradisi rolet ini. Kita dapat menghormati warisan budaya kita yang kaya sambil tetap berinovasi dalam menciptakan karya seni yang baru dan menarik.”
Dengan demikian, perbedaan antara rolet tradisional dan rolet kontemporer di Indonesia adalah bagian dari dinamika seni rupa di tanah air. Kedua tradisi ini memiliki nilai dan keunikan masing-masing yang patut dihargai dan dilestarikan untuk generasi mendatang.